[1] Prihandoko, A.C, “Memahami Konsep Matematika Secara Benar Dan Menyajikannya Dengan Menarik”, Jakarta: Depdiknas, (2006).
[2] Soedjadi. 2003. Matematika Sekolah Sebagai Wahana Pendidikan Nilai-Nilai Kehidupan (Suatu aspek formal yang perlu ditumbuhkan dalam pelaksanaan PMR). Buletin Pendidikan Matematika. Ambon. Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Pattimura.
[3] Yudha, C.B. 2018. Peningkatan Motivasi Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Konsep Dasar Matematika Melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning, Jurnal Pendidikan Dasar Volume 9 Nomor 1: Program Studi Pendidikan Dasar Universitas Negeri Jakarta.
[4] Depdiknas. 2008. Undang-Undang RI Nomor 20, Tahun 2003, tentang sistem pendidikan nasional.
[5] Stoll, L., Fink, D. and Earl, L., 2005. It's about Learning (and It's about Time): What's in it for Schools?. London: Taylor and Francis group.
[6] Ibrahim. 2012. Pembelajaran Matematika Teori dan Aplikasinya. Yoryakarta: SUKA-Press UIN Sunan Kalijaga.
[7] Budiningsih, A.C. 2012. Belajar dan pembelajaran. Yogyakarta: UNY Press.
[8] Tim MKPBM. 2001. Strategi pembelajaran matematika kontemporer. Bandung: JICA Universitas Pendidikan Indonesia.
[9] Herzamzam, D.A. 2018. Peningkatan Minat Belajar Matematika Melalui Pendekatan Matematika Realistik (PMR) Pada Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Visipena Vol 9 No 1: STKIP BBG Banda Aceh.
[10] Slameto. 2010. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta.
[11] Syah, M. 2008. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Edisi Revisi. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.
[12] Sudjana, N. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
[13] Purwanto.2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka pelajar.
[14] Depdiknas.2008. Undang-Undang RI Nomor 20, Tahun 2007, tentang sistem pendidikan nasional.
[15] Uno, H.B. 2009. Model pembelajaran (menciptakan proses belajar mengajar yang kreatif dan efektif). Jakarta: Bumi Aksara.
[16] Arikunto, S. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
[17] Syaifudin Azwar. 2011. Tes prestasi: Fungsi dan pengembangan pengkururan prestasi belajar. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.
[18] Anggra, 2008. Memahami Teknik Dasar Pembuatan Game Berbasis Flash, Yogyakarta: Gava Media.
[19] Sugihartono, et al. 2007. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.
[20] Eva, H. 2009. Permainan Edukatif (Educational Games) Berbasis Komputer untuk Siswa Sekolah Dasar, e-Indonesia Invitiative 2009 (eII2009).
[21] Buckingham, D. and Scanlon, M. 2000. That is edutainment: media, pedagogy and the market place. Paper presented to the International Forum of Researchers on Young People and the Media, Sydney.
[22] Corder, G.W. and Foreman, D.I. 2014. Nonparametric Statistics: A Step-by-Step Approach Second Edition. New Jersey: Wiley.
[23] Ahmad, R. dan Sudjana, N. 2005. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
[24] Elcom. 2011. Google Android. Jakarta: Andi Publisher.
[25] Parjono, et al. 2007. Pedoman Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Lembaga Penelitian UNY.
[26] Arikunto, S. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
[27] Kemmis, S., McTaggart, R. and Nixon, R., 2013. The action research planner: Doing critical participatory action research. Springer Science & Business Media.
[28] Miles, M.B. and Huberman, A.M. 2007. Analisis Data Kualitatif. Jakarta: Bumi Aksara.
[29] Sugiyono. 2006. Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta.
[30] Widoyoko, E.P. 2011. Teknik penyusunan instrumen pendidikan. Yogyakarta: pustaka pelajar.